Teorema Sisa dan Teorema Faktor
Teorema Sisa dan Teorema Faktor.
Sebelumnya suatu bilangan atau suatu polinom itu sendiri dapat kita tulis sebagai p(x)=q(x).h(x)+s(x).
Dimana : q(x) merupakan pembagi dari p(x)
h(x) merupakan hasil baginya
s(x) merupakan sisanya
Teorema Sisa menyatakan bahwa jika p(x) dibagi oleh x−a maka akan bersisa p(a). Bukti Teorema Sisa : Sebelumnya kita tahu bahwa suatu polinom itu sendiri dapat kita tulis sebagai p(x)=q(x).h(x)+s(x). Dengan mengganti q(x)=x−a maka didapatkan p(x)=(x−a)h(x)+s(x). Mengingat bahwa sisanya adalah konstan maka bisa ditulis p(x)=(x−a)h(x)+s. Maka dari itu dengan substitusi x=a didapat p(a)=s. Artinya sisa dari pembagian tersebut sama dengan p(a). Terbukti.
Sebagai contoh : Tentukan sisa pembagian dari x3+x2−2x−3 oleh x−3.
Cara mencarinya culup mudah yaitu dengan menggunakan teorema sisa maka diperoleh sisa pembagiannya sama dengan 33+32−2.3−3=27. Jadi sisa pembagian dari x3+x2−2x−3 oleh x−3 adalah 27.
Teorema Faktor menyatakan bahwa x−a merupakan faktor dari p(x) jika dan hanya jika p(a)=0.
Arah ke kanan (jika x−a merupakan faktor dari p(x) maka p(a)=0)
Karena x−a merupakan faktor dari p(x) kita bagi kedua ruas dengan x−a diperoleh
p(x)x−a=h(x)+p(a)x−a.
Oleh karenanya x−a harus membagi p(a). Padahal p(a) sendiri merupakan sisa dari p(x) dibagi x−a sehingga 0≤p(a)<x−a. Jadi, haruslah p(a)=0. Arah ke kiri (jika p(a)=0 maka x−a merupakan faktor dari p(x))
Jelas karena p(a)=0 maka p(x)=(x−a)h(x). Maka dari itu x−a merupakan faktor dari p(x).
Jadi terbukti.
Oleh sebab itu kesimpulan yang dapat kita ambil diantaranya yaitu
Baik sesuai judul konten kita pada kali ini yang akan dibahas tentang

Dimana : q(x) merupakan pembagi dari p(x)
h(x) merupakan hasil baginya
s(x) merupakan sisanya
Teorema Sisa menyatakan bahwa jika p(x) dibagi oleh x−a maka akan bersisa p(a). Bukti Teorema Sisa : Sebelumnya kita tahu bahwa suatu polinom itu sendiri dapat kita tulis sebagai p(x)=q(x).h(x)+s(x). Dengan mengganti q(x)=x−a maka didapatkan p(x)=(x−a)h(x)+s(x). Mengingat bahwa sisanya adalah konstan maka bisa ditulis p(x)=(x−a)h(x)+s. Maka dari itu dengan substitusi x=a didapat p(a)=s. Artinya sisa dari pembagian tersebut sama dengan p(a). Terbukti.
Sebagai contoh : Tentukan sisa pembagian dari x3+x2−2x−3 oleh x−3.
Cara mencarinya culup mudah yaitu dengan menggunakan teorema sisa maka diperoleh sisa pembagiannya sama dengan 33+32−2.3−3=27. Jadi sisa pembagian dari x3+x2−2x−3 oleh x−3 adalah 27.
Bukti Teorema Faktor : Sebelumnya berdasarkan teorema sisa maka p(x)=(x−a)h(x)+p(a). Kita buktikan dengan dua arah.
Arah ke kanan (jika x−a merupakan faktor dari p(x) maka p(a)=0)
Karena x−a merupakan faktor dari p(x) kita bagi kedua ruas dengan x−a diperoleh
p(x)x−a=h(x)+p(a)x−a.
Oleh karenanya x−a harus membagi p(a). Padahal p(a) sendiri merupakan sisa dari p(x) dibagi x−a sehingga 0≤p(a)<x−a. Jadi, haruslah p(a)=0. Arah ke kiri (jika p(a)=0 maka x−a merupakan faktor dari p(x))
Jelas karena p(a)=0 maka p(x)=(x−a)h(x). Maka dari itu x−a merupakan faktor dari p(x).
Jadi terbukti.
Oleh sebab itu kesimpulan yang dapat kita ambil diantaranya yaitu
- x−a merupakan faktor bagi p(x)
- p(x) dibagi oleh x−a akan bersisa nol
- p(a)=0
- Salah satu solusi untuk p(x)=0 adalah x=a
- Salah satu pembuat nol bagi p(x) adalah a
Sebagai contoh : Misalkan p(x)=2x4−x3−3x2−5x−2. Cek apakah x−2 merupakan faktor dari p(x). Cek juga apakah x=−12 adalah salah satu solusi dari p(x)=0.
Pertama kita cek apakah x−2 merupakan faktor dari p(x). Caranya mudah yaitu cek apakah p(2)=0. Karena p(2)=2.24−23−3.22−5.2−2=0 maka x−2 merupakan faktor bagi f(x).
Kedua kita cek juga apakah x=−12 adalah salah satu solusi dari p(x)=0. Caranya sama yaitu cek apakah p(−12)=0. Dan kalian tinggal melakukan susbstitusi x=−12 pada p(x) sehingga didapatkan bahwa p(−12)=0. Maka dari itu x=−12 adalah salah satu solusi dari p(x)=0. Dan kita selesai.