Fungsi Analitik
Dalam blog ini, melanjutkan blog sebelumnya, pertama kita akan membuktikan Teorema yang terakhir pada blog sebelumnya dan kemudian melalui contoh-contoh sederhana tunjukkan betapa mudahnya hasil ini dapat digunakan untuk memeriksa analitik fungsi. Kita juga akan menunjukkan bahwa bagian real dan imajiner dari fungsi analitik adalah solusi dari persamaan Laplace.

Bukti Teorema : Dari kalkulus, kenaikan dari fungsi u(x,y) and v(x,y) di daerah titik (x0,y0) dapat ditulis sebagai
u(x+Δx,y+Δy)−u(x0,y0)=ux(x0,y0)Δx+uy(x0,y0)Δy+η1(x,y)
dan
v(x+Δx,y+Δy)−v(x0,y0)=vx(x0,y0)Δx+vy(x0,y0)Δy+η2(x,y)
dimana
lim∣Δz∣→0η1(x,y)Δz=0 dan lim∣Δz∣→0η2(x,y)Δz=0
Dengan demikian, mengingat kondisi Cauchy-Riemann
f(z0+Δz)−f(z0)Δz
=ux(x0,y0)Δx+iΔyΔx+iΔy+vx(x0,y0)iΔx−ΔyΔx+iΔy+η1(x,y)+iη2(x,y)Δx+iΔy
=[ux(x0,y0)+ivx(x0,y0)]+η(z)Δz
Dimana η(z)=η1(x,y)+iη2(x,y). Sekarang ambil limit ketika Δz→0 di kedua sisi dan menggunakan fakta bahwa η(z)Δz→0 ketika Δz→0, Kita dapatkan
f′(z0)=ux(x0,y0)+ivx(x0,y0) (Terbukti)
Kami tau bahwa syarat perlu dan syarat cukup untuk analitik fungsi f(z)=u(x,y)+iv(x,y) di suatu domain S adalah mempunyai turunan parsial ux,uy,vx,vy yang kontinu, yang memenuhi kondisi Cauchy-Riemann. Dari sini bahwa jika f(z) analitik di suatu domain S maka fungsi g(z)=¯f(z) tidak analitik di S.
Contoh : Tinjau fungsi eksponensial f(z)=ez=ex(cos y+isin y) maka u(x,y)=excos y\)dan\(v(x,y)=exsin y dan ∂u∂x=∂v∂y=excos y\)dan\(∂u∂y=−∂v∂x=−exsin y
di manapun dan turunan ini kontinu dimanapun. Maka dari itu f′(z) ada dan
f′(z)=∂u∂x+i∂v∂x=excos y+iexsin y=ez=f(z)
Contoh : Fungsi f(z)=z3=x3−3xy2+i(x2y−y3) adalah fungsi entire dan f′(z)=3z2
Contoh : Tinjau fungsi f(z)=x2+y+i(2y−x). Kita punya u(x,y)=x2+y dan v(x,y)=2y−x maka ux=2x, uy=1, vx=−1 dan vy=2. Oleh karena itu, persamaan Cauchy Riemann terpenuhi ketika x=1. Karena semua turunan parsial kontinu. Kita simpulkan bahwa f′(z) ada hanya pada garis x=1 dan
f′(1+iy)=∂u∂x(1,y)+i∂v∂x(1,y)=2−i
Contoh : Misalkan f(z)=ˉze−∣z∣2. Tentukan titik dimana f′(z) ada, dan temukan f′(z) di titik tersebut. Karena f(z)=(x−iy)e−(x2+y2), u(x,y)=xe−(x2+y2)\),\(v(x,y)=−ye−(x2+y2), dan
∂u∂x=e−(x2+y2)−2x2e−(x2+y2)\),\(∂u∂y=−2xye−(x2+y2),
∂v∂x=2xye−(x2+y2)\),\(∂v∂y=−e−(x2+y2)+2y2e−(x2+y2)
Oleh karena itu ∂u∂y=−∂v∂x memenuhi, dan ∂u∂x=−∂v∂y berlaku jika dan hanya jika
2e−(x2+y2)−2x2e−(x2+y2)−2y2e−(x2+y2)=0
atau
2e−(x2+y2)(1−x2−y2)=0, sehingga didapat x2+y2=1. Karena semua turunan parsial f kontinu, kita simpulkan bahwa f′(z) ada pada lingkaran satuan ∣z∣=1. Selanjutnya, pada ∣z∣=1 didapatkan
f′(x+iy)=∂u∂x(x,y)+i∂v∂x(x,y)=e−(x2+y2)−2x2e−(x2+y2)+2ixye−(x2+y2)=e−1(1−2x2+2ixy)
Teorema : Andaikan ϕ(x,y) adalah fungsi bernilai real yang didefinisikan dalam suatu domain S. Jika ϕx=ϕy=0 pada semua titik di S, maka ϕ suatu konstanta di S.
Teorema : Jika f(z) analitik di suatu domain S dan jika f′(z)=0 dimanapun di S, maka f(z) suatu konstanta di S.
Bukti : Karena f′(z)=0 di S, semua turunan parsial pertamanya dari u maupun v lenyap dalam S dengan kata lain ux=uy=vx=vy=0. Sekarang karena S terhubung, kita punya u=a konstanta dan v=a konstanta di S. Akibatnya f=u+iv juga konstanta di S (Terbukti)
Properti keterhubungan S sangat penting. Fakta jika f(z) didefinisikan oleh
f(x)={1∣z∣<12∣z∣>2 maka f analitik dan f′(z)=0 pada domain definisi, tetapi f bukan konstanta.
Teorema : Jika f analitik di suatu domain S dan jika ∣f∣ konstan disana, maka f konstan.
Bukti : Seperti biasa, misalkan f(z)=u(x,y)+iv(x,y).
Jika ∣f∣=0 maka f=0. Jika tidak ∣f∣2=u2+v2≡c≠0. Ambil turunan parsial terhadap x dan y, kita mempunyai
uux+vvx=0 dan uuy+vvy=0
Berdasarkan persamaan Cauchy-Riemann, kita dapatkan uux−vuy=0 dan vux+uuy=0 sehingga
(u2+v2)ux=0 dan (u2+v2)uy=0
Dan oleh karena itu ux=uy=0. Demikian juga vx=vy=0. Jadi, f konstan. (Terbukti)
Selanjutnya, misalkan f(z)=u(x,y)+iv(x,y) fungsi analitik di suatu domain S, sehingga persamaan Cauchy-Riemann ux=vy dan uy=−vx terpenuhi. Turunkan kedua sisi persamaan terhadap x (assumsikan bahwa fungsi u dan v keduanya kontinu dapat diturunkan, meskipun assumsi ini berlebihan), kita dapatkan
∂2u∂x2=∂2v∂x∂y dan ∂2u∂x∂y=−∂2v∂x2
Demikian juga turunan terhadap y menghasilkan
∂2u∂y∂x=∂2v∂y2 dan ∂2u∂y2=−∂2v∂y∂x
Oleh karena itu,
∂2u∂x2+∂2u∂y2=0 dan ∂2v∂x2+∂2v∂y2=0
Turunan parsial tersebut dikatakan sebagai persamaan Laplace.
Suatu fungsi bernilai real ϕ(x,y) dikatakan harmonik di suatu domain S jika semua turunan parsial kedua kontinu di S dan memenuhi ϕxx+ϕyy=0 pada setiap titik di S
Teorema : Jika f(z)=u(x,y)+iv(x,y) analitik di suatu domain S, maka setiap fungsi u(x,y) dan v(x,y) harmonik di S.
Contoh : Apakah ada fungsi analitik pada bidang kompleks yang bagian real nya diberikan oleh u(x,y)=3x2+xy+y2? Jelas, uxx=6,uyy=2 dan oleh karena itu uxx+uyy≠0, dengan kata lain u tidak harmonik. Jadi, tidak ada fungsi analitik seperti itu.
Misalkan u(x,y) dan v(x,y) dua fungsi harmonik di suatu domain S yang memenuhi persamaan Cauchy-Riemann pada setiap titik S. Maka u(x,y) dan v(x,y) dikatakan konjugat harmonik satu sama lain. Mengetahui salah satu darinya, kita bisa membangun yang lain ke dalam konstanta sembarang.
Contoh : Berikan fungsi analitik yang bagian real nya adalah u(x,y)=x3−3xy2+7y. Karena uxx+uyy=6x−6x=0, u harmonik di seluruh bidang. Kita harus mencari fungsi v(x,y) sehingga u dan v memenuhi persamaan Cauchy-Riemann, dengan kata lain
vy=ux=3x2−3y2 dan vx=−uy=6xy−7
Integralkan persaman pertama terhadap y didapat
v(x,y)=3x2y−y3+ψ(x)
Turunkan terhadap x didapat
vx=6xy+ψ′(x)=6xy−7
Dan oleh karena itu, ψ′(x)=−7 yang menunjukkan bahwa ψ(x)=−7x+C, dimana C suatu konstanta.
Sehingga v(x,y)=3x2y−y3−7x+C. Jadi, fungsi analitik yang diperlukan adalah
f(z)=x3−3xy2+7y+i(3x2y−y3−7x+C).
Contoh : Temukan suatu fungsi analitik f yang bagian imajiner nya diberikan oleh e−ysin x. Misalkan v(x,y)=e−ysin x, maka mudah diperiksa bahwa vxx+vyy=0. v harmonik di seluruh bidang. Berdasarkan persamaan Cauchy-Riemann
ux=vy=−e−ysin x dan uy=−vx=−e−ycos x
Integralkan persamaan pertama terhadap x
u(x,y)=e−ycos x+ψ(y)
Turunkan terhadap y
uy=−e−ycos x+ψ′(y)=−e−ycos x
Dan oleh karena itu ψ′(y)=0 atau ψ(y)=C dimana C suatu konstanta. Sehingga u(x,y)=e−ycos x+C. Jadi fungsi analitik yang kita cari adalah
f(z)=e−ycos x+C+i(e−ysin x)=e−y+ix+C
Posting Komentar untuk "Fungsi Analitik"
Posting Komentar